Tips Meredam Emosi Dalam Islam

31 Jan 2020
source: danroberts.com

Sebagai makhluk sosial, tentunya kita hidup dengan berinteraksi dengan satu sama lain. Dalam kehidupan bermasyarakat, tentu saja ada beberapa perlakuan orang lain yang kita inginkan, atau pikiran orang lain yang tidak sejalan dengan pikiran kita. Terkadang perlakuan tersebut membuat kita merasa marah atau kesal. 

Amarah yang dirasakan oleh manusia, adalah hal yang wajar karena termasuk bagian dari emosi. Namun sebaiknya kita meredam emosi kita, sesuai dengan anjuran Islam. Berkaitan dengan hal tersebut, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

“Sebaik-baik orang adalah yang tidak mudah marah dan cepat meridhoi, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang cepat marah dan lambat meridhoi.” (HR. Ahmad).

Berikut ini merupakan beberapa tips meredam emosi yang bisa Sobat lakukan:

  1. Diam

Jika kita sedang merasakan emosi, atau emosi sedang mempengaruhi tubuh kita, maka sebaiknya kita diam dan tidak mengatakan hal apapun. Diam adalah solusi ketika diri kita sedang dikuasai emosi. Apabila kita membalas dengan lisan, maka sama saja kita juga bisa menyakiti mereka dengan lisan kita dan akan semakin memperkeruh suasana. Mengenai hal ini Rasulullah SAW bersabda dalam salah satu hadis, yang artinya:

“Jika salah satu dari kalian marah, maka diamlah. “ (HR. Ahmad)

  1. Merubah posisi menjadi lebih rendah

Jika sobat Atlas sedang marah ketika berdiri, maka hendaklah Sobat duduk. Dan apabila marah dalam posisi duduk maka hendaklah berbaring. Hal ini sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW dalam sebuah hadis:

“Jika salah satu dari kalian marah dan dia dalam keadaan berdiri maka duduklah, karena dengan melakukan hal itu marahnya akan hilang. Dan jika belum hilang, maka hendaknya dia mengambil posisi tidur. “ (HR. Ahmad dan Abu Dawud).

  1. Mengambil air wudhu

Air memang merupakan salah satu benda yang dapat mendinginkan tubuh kita, begitupun pada saat marah. Dengan mengambil wudhu, hati dan pikiran kita diharapkan bisa menjadi lebih tenang, dan rasa marah yang ada ikut mengalir dengan air wudhu tersebut. Marah, diduga berasal dari setan yang menghidupkan api dalam hati kita. Oleh karena itu, air wudhu diharapkan bisa mematikan api tersebut, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis dari Urwah As-Sa’di radhiyallahu ‘anhu yang artinya:

“Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu”. (HR. Ahmad dan Abu Daud)

  1. Rajin membaca al Qur’an

Al Qur’an adalah obat bagi segala macam penyakit, termasuk penyakit hati. Orang yang sering membaca al Qur’an, hatinya akan senantiasa tenang dan lebih mudah untuk dikendalikan. 

  1. Sering berpuasa

Puasa dapat menjaga hati kita untuk tidak mengikuti hawa nafsu kita. Terkadang, ketika marah kita ingin sekali membalas perbuatan tersebut bahkan mungkin ingin menyakiti secara fisik. PUasa tidak hanya dilakukan saat bulan Ramadhan. Orang-orang yang sering melakukan puasa sunnah akan lebih bisa mengontrol amarahnya dan mengendalikan hawa nafsu nya karena telah terbiasa. 

Demikian itu merupakan beberapa tips yang bisa Sobat lakukan untuk mengontrol amarah. Dengan mengontrol amarah, kita akan lebih tenang dan damai. Kita juga harus mengendalikan diri kita agar tidak mudah dikendalikan oleh Setan. Setan akan merasa senang dan akan mengganggu kita terus-menerus apabila kita mudah dikendalikan.