Tips Membentuk Keluarga yang Cinta Al-Qur’an

Keluarga yang cinta Al-Qur’an adalah keluarga yang menjadikan wahyu Allah sebagai panduan hidup, bukan sekadar bacaan rutin. Dalam keluarga seperti ini, setiap anggota berusaha menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber cahaya dalam berpikir, bersikap, dan mengambil keputusan. Di tengah derasnya arus dunia modern yang penuh distraksi, membangun keluarga yang berpegang teguh pada Al-Qur’an menjadi tantangan sekaligus kebutuhan besar umat Islam.
Membentuk keluarga yang cinta Al-Qur’an bukan proses instan — ia memerlukan kesabaran, konsistensi, dan keteladanan dari setiap anggota, terutama dari orang tua. Lalu, bagaimana caranya? Berikut adalah beberapa langkah penting yang bisa dilakukan.
1. Jadikan Al-Qur’an Sebagai Pondasi Kehidupan Keluarga
Langkah pertama adalah menanamkan keyakinan bahwa Al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca, tapi untuk dijadikan pedoman dalam seluruh aspek kehidupan.
Allah SWT berfirman:
“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”
(QS. Al-Baqarah: 2)
Artinya, keluarga yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pondasi akan selalu memiliki arah hidup yang jelas — dalam menghadapi masalah, dalam mendidik anak, maupun dalam berinteraksi sosial.
Biasakan membahas nilai-nilai Al-Qur’an dalam keseharian, misalnya saat makan bersama atau dalam obrolan ringan.
2. Orang Tua Sebagai Teladan Utama
Anak-anak belajar bukan dari kata-kata, melainkan dari apa yang mereka lihat. Jika orang tua ingin anak-anak cinta Al-Qur’an, maka cintailah Al-Qur’an terlebih dahulu.
Luangkan waktu setiap hari untuk membaca atau tadabbur Al-Qur’an bersama pasangan, meski hanya beberapa ayat.
Ketika anak melihat ayah dan ibunya membaca Al-Qur’an dengan penuh ketenangan, mereka akan merasakan keindahan yang sama.
Kebiasaan kecil ini akan membentuk suasana rumah yang penuh rahmat dan ketenteraman.
3. Biasakan Membaca Al-Qur’an Bersama di Rumah
Salah satu cara paling efektif menumbuhkan cinta Al-Qur’an adalah membiasakan tilawah keluarga.
Misalnya, setiap malam setelah Isya, seluruh anggota keluarga membaca satu halaman Al-Qur’an bergantian.
Tak perlu lama, yang penting istiqamah dan dilakukan dengan hati yang khusyuk.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Perumpamaan orang yang membaca Al-Qur’an dengan lancar, maka ia bersama para malaikat yang mulia lagi taat. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan merasa sulit, baginya dua pahala.”
(HR. Bukhari & Muslim)
Kebersamaan dalam membaca Al-Qur’an tidak hanya menambah pahala, tapi juga mempererat hubungan hati antaranggota keluarga.
4. Menerapkan Nilai-Nilai Al-Qur’an dalam Kehidupan Sehari-hari
Cinta sejati kepada Al-Qur’an bukan sekadar di bibir, tapi tampak dalam perilaku dan sikap hidup.
Ajarkan anak untuk menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam hal-hal sederhana, seperti:
Menjaga kejujuran (QS. Al-Isra: 35)
Menepati janji (QS. Al-Ma’idah: 1)
Bersikap santun kepada orang tua (QS. Al-Isra: 23)
Menolong sesama (QS. Al-Ma’un: 1–3)
Dengan membiasakan hal-hal ini, Al-Qur’an akan terasa “hidup” dalam setiap langkah keluarga — bukan sekadar tulisan di mushaf.
5. Hiasi Rumah dengan Suara Al-Qur’an
Rumah yang sering diperdengarkan bacaan Al-Qur’an akan dipenuhi keberkahan dan dijauhkan dari syaitan.
Biasakan memutar murottal Al-Qur’an di pagi hari sebelum beraktivitas atau di malam hari sebelum tidur.
Suara ayat-ayat suci akan membawa suasana tenang dan mengingatkan setiap penghuni rumah pada Allah SWT.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Janganlah kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surah Al-Baqarah.”
(HR. Muslim)
Maka, jadikan rumahmu tempat di mana ayat-ayat Allah mengalun dengan indah setiap hari.
6. Dukung Anak untuk Mencintai dan Menghafal Al-Qur’an
Membimbing anak mencintai Al-Qur’an sejak dini adalah investasi terbesar bagi orang tua.
Kecintaan ini bisa dimulai dari hal sederhana: mengenalkan huruf hijaiyah, mendengarkan kisah dalam Al-Qur’an, atau menonton video edukatif bertema Al-Qur’an.
Jika anak sudah mulai tertarik, arahkan mereka mengikuti tahsin atau tahfidz sesuai kemampuannya.
Jangan fokus pada seberapa cepat mereka bisa menghafal, tapi seberapa dalam mereka bisa merasakan kedekatan dengan Allah melalui setiap ayat.
7. Doakan Keluarga agar Ditetapkan dalam Kecintaan kepada Al-Qur’an
Cinta kepada Al-Qur’an adalah anugerah dari Allah, bukan sekadar hasil usaha manusia.
Maka, jangan lupa memohon dalam doa agar keluarga selalu istiqamah bersama Al-Qur’an.
Rasulullah ﷺ mengajarkan doa:
“Ya Allah, jadikanlah Al-Qur’an sebagai cahaya hati kami, penawar bagi kesedihan kami, dan pengusir kegelisahan kami.”
(HR. Ahmad)
Doa yang dipanjatkan dengan tulus akan menjadi penguat bagi keluarga untuk terus menjaga hubungan dengan kalamullah.
Keluarga yang cinta Al-Qur’an akan menjadi sumber ketenangan dan keberkahan.
Rumah yang dipenuhi bacaan ayat-ayat Allah bukan hanya sejuk bagi mata, tapi juga menentramkan hati.
Cinta kepada Al-Qur’an bukan warisan yang datang begitu saja, tetapi hasil dari usaha bersama, doa, dan keteladanan.
Mulailah hari ini — satu ayat, satu waktu, satu hati — untuk menjadikan keluarga kita lebih dekat dengan Al-Qur’an.
Sebab keluarga yang dekat dengan Al-Qur’an, insyaAllah akan dekat pula dengan surga.