Tiga Dosa Besar yang Wajib Dihindari

29 Aug 2021

Selama manusia yang hidup dan diberikan nafas di dunia ini tentunya tidak akan lepas dari dosa besar, alangkah baiknya terus menjalankan perbuatan baik dimana ia berada agar bisa menjalankan kehidupan yang lebih baik pada akhirat maupun dunianya. Tetapi siapa sangka manusia – manusia juga dapat melakukan perbuatan yang tidak baik dan tentunya hal ini akan menjadi dosa besar.

Tidak satupun yang mengetahui pasti mengenai kadar seseorang melakukan dosa kecuali dirinya sendiri yang mengetahuinya serta tidak satupun dari mereka yang tahu mengenai jumlah pahala yang didapatkan, semuanya yang tahu hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui dari segala hal yang sudah dilakukan umatnya. Tugas manusia hanyalah memahami itikad baik dan buruk dari suatu perilaku yang sudah dijalankan. Menjalani hal -  hal baik tersebut, dan menjauhi segala hal – hal yang buruk tentunya sudah menjadi tuntutan kita sebagai umat muslim.

Manusia diciptakan Allah SWT dari segumpal tanah dalam keadaan suci dan sempurna. Namun  manusia pula yang kadang lalai dan lupa akan kodratnya seakan tidak tahu berterima kasih kepada Sang khalik yang telah menciptakannya. Alhasil, dosa besar pun tercipta yang dilakukan bahkan perbuatan ini terkadang bertentangan dengan syariat atau perintah Allah SWT yang sudah diajarkan selama ini.

Dosa – dosa didapatkan ketika manusia – manusia tersebut melakukan sebuah perbuatan yang tentunya dilarang oleh Allah SWT. Sebab, dosa besar yang diperbuat justru menjerumuskan mereka ke api neraka. Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan dan menganjurkan bahwasanya ada dosa-dosa besar yang harus dihindari sebagai seorang manusia.

"Dosa-dosa yang paling besar itu adalah syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua, dan persaksian palsu (perkataan dusta)." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadis di atas, mengungkapkan ada tiga dosa besar sebagaimana yang difirmankan Nabi Muhammad SAW.

 

Syirik

Dalam ajaran agama Islam, perbuatan syirik ini tergolong dosa besar. Bahkan, Allah SWT tidak akan mengampuni dosa-dosa yang dilakukan oleh orang yang melakukan perbuatan syirik dengan menyekutukan-Nya.

Allah SWT berfirman pada QS. An-Nisa ayat 48:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar."

Berdoa kepada selain Allah SWT tentunya adalah salah satu perbuatan dosa syirik.

Durhaka kepada orangtua

Selain syirik, ada pernbuatan lain yakni durhaka kepada orangtua yang jelas merupakan salah satu dosa besar yang diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW. Allah SWT berfirman pada surat QS. An-Nisa ayat 36 yang artinya:

"...Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu...."

Berdusta

Yang terakhir ini merupakan perbuatan berdusta. Setiap manusia yang  hidup di dunia ini harus menjaga ucapan dengan mengatakan hal-hal yang baik dan benar dan tidak perlu berbohong ataupun berdusta. Seseorang yang suka menutupi kejujuran ataupun kebenaran yang dilakukannya, membiasakan perbuatan dusta tentunya digolongkan sebagai dosa yang sangat besar. Perilaku ini dapat memicu perbuatan yang tidak adil antara sesama umat manusia yang termauk ke dalam perbuatan zalim.

Allah SWT berfirman pada surat QS. Al-Mukmin ayat 28 :

"Dan seorang laki-laki yang beriman di antara pengikut-pengikut Fir'aun yang menyembunyikan imannya berkata: "Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan: "Tuhanku ialah Allah padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhanmu. Dan jika ia seorang pendusta maka dialah yang menanggung (dosa) dustanya itu; dan jika ia seorang yang benar niscaya sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu". Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta."

Demikian ketiga dosa besar yang wajjib dihindari oleh sesama umat manusia dengan menjalani hidup sesuai perintah Allah SWT.