Tanda-Tanda Cinta Allah Kepada Hamba-Nya

19 Feb 2020
source: baladena.id

Allah mencintai hamba-Nya yang senantiasa mengingat di waktu kapan pun dan dalam keadaan apa pun. Namun hamba-Nya juga harus mengenal Rabb-nya agar ia cinta kepada Allah, dan Allah cinta kepadanya. Perlu diketahui bahwa Allah memiliki sifat-sifat yang tercantum di dalam Al-Quran, bahwa Allah sangat sayang kepada hamba-Nya bahkan melebihi kasih sayang ibu keapada anak-anaknya. Sobat Atlas harus tahu bahwa kasih sayang Allah SWT melebihi itu semua.

Seperti hadist berikut ini yang diriwayatkan dari  Umar bin Al Khattab radhiallahu ‘anhu, beliau menyampaikan yang artinya: 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kedatangan rombongan tawanan perang. Di tengah-tengah rombongan itu ada seorang ibu yang sedang mencari-cari bayinya. Tatkala dia berhasil menemukan bayinya di antara tawanan itu, maka dia pun memeluknya erat-erat ke tubuhnya dan menyusuinya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada kami, “Apakah menurut kalian ibu ini akan tega melemparkan anaknya ke dalam kobaran api?

Kami menjawab, “Tidak mungkin, demi Allah. Sementara dia sanggup untuk mencegah bayinya terlempar ke dalamnya.”

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

Sungguh Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada ibu ini kepada anaknya.” HR. Bukhari dan Muslim.

Seperti yang sudah disampaikan di dalam hadist di atas, bahwa jika seorang ibu tidak tega melempar anaknya ke dalam api, maka Allah tentu lebih tidak tega lagi melempar dan mencampakkan hamba-Nya ke dalam api neraka, akan tetapi juga banyak hamba-hamba yang lalai kepada perintah dan larangan Allah SWT. Bagaimana Allah SWT bisa sayang dengan hamba-Nya yang seperti itu?

Sobat dan kita semua diperintahkan untuk senantiasa mengenal Allah dan lebih dekat dengan Allah. Seperti yang telah diabadikan di dalam Al-Quran yang artinya:

Maka segera berlarilah kalian (kembali) menuju Allah. Sungguh aku (Rasul) seorang pemberi peringatan yang nyata dari-Nya bagi kalian.” (QS: Adz-Dzariyat: 50).

Namun hendaknya tidak terlau yakin bahwa kita menjadi hamba yang disayangi Allah, maksudnya di sini adalah, jangan sampai Sobat Atlas lalai dengan berbagai nikmat dan kemudahan yang diberikan oleh Allah di dunia ini. Hendaknya sobat-sobat semuanya tidak hanya bersandar dengan sifat Allah SWT yang sangat sayang dengan hamba-hambanya yang menyebabkan lupa dan lalai dengan azab besar dan pedih yang dimiliki Allah untuk hambaNya yang lalai dan melampau batas.

Seperti yang sudah Allah abadikan di dalam Al Quran yang artinya:

Kabarkanlah pada para hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Akulah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih”. (QS. Al-Hijr: 49-50).

Nabi Muhammad SAW juga menambahkan penggambaran kasih sayang dan adzab Allah. Beliau bersabda, yang artinya:

Andaikan mukmin mengetahui azab yang disediakan Allah; niscaya tidak ada seorangpun yang berharap bisa mendapatkan surga-Nya. Dan seandainya orang kafir mengetahui kasih sayang yang ada pada Allah; niscaya tak ada seorangpun yang tidak berharap bisa meraih surga-Nya”. (HR. Muslim)

Intinya Allah memiliki sifat penyayang pada hambaNya yang mengikuti perintah dan menjauhi larangan seperti, kasih sayang seorang ibu kepada anaknya yang tidak ada duanya. Namun Allah juga memiliki adzab yang sangatlah pedih untuk hamba yang lalai dan melampau batas.