Sunnah Nabi Ketika Masuk Pasar

Pasar adalah tempat interaksi sosial dan ekonomi yang sudah ada sejak zaman Rasulullah ﷺ. Dalam aktivitas jual beli, Islam tidak hanya mengatur hukum muamalah, tetapi juga memberikan bimbingan berupa sunnah-sunnah yang diajarkan Nabi Muhammad ﷺ. Sunnah-sunnah ini bertujuan agar aktivitas di pasar membawa berkah, terhindar dari perbuatan curang, serta menjadi ladang ibadah.
1. Membaca Doa Ketika Masuk Pasar
a. Doa yang Diajarkan Nabi ﷺ
Rasulullah ﷺ mengajarkan doa khusus ketika memasuki pasar. Doa ini memohon keberkahan dan perlindungan dari tipu daya dunia. Dengan doa tersebut, seorang Muslim diingatkan untuk tetap menjadikan Allah sebagai tujuan utama, meskipun berada di tengah kesibukan duniawi.
b. Hikmah Membaca Doa
Mengingatkan diri agar tidak lalai dari Allah.
Menjaga niat dalam berdagang atau berbelanja.
Mendapatkan pahala yang besar dari Allah.
2. Menjaga Kejujuran dalam Transaksi
a. Larangan Menipu
Nabi ﷺ sangat menekankan agar pedagang tidak menipu timbangan atau kualitas barang. Beliau bersabda bahwa pedagang jujur akan bersama para nabi, shiddiqin, dan syuhada di akhirat.
b. Transparansi Barang
Menjelaskan kondisi barang apa adanya, baik kelebihan maupun kekurangannya, adalah sunnah yang harus dijaga agar terhindar dari dosa.
3. Menghindari Sumpah Palsu
a. Sumpah dalam Jual Beli
Sebagian pedagang sering bersumpah untuk meyakinkan pembeli. Rasulullah ﷺ memperingatkan agar tidak bersumpah palsu karena meski bisa melariskan barang, tetapi menghapus keberkahan.
b. Keberkahan Lebih Penting dari Keuntungan
Sunnah Nabi menekankan bahwa keberkahan rezeki lebih utama daripada keuntungan materi yang diperoleh dengan cara tidak benar.
4. Berlaku Adil dan Tidak Merugikan Orang Lain
a. Menimbang dengan Benar
Rasulullah ﷺ mengajarkan agar tidak mengurangi timbangan atau ukuran dalam transaksi, sebagaimana peringatan dalam Al-Qur’an (QS. Al-Muthaffifin: 1-3).
b. Tidak Monopoli atau Menimbun Barang
Beliau melarang praktik ihtikar (menimbun barang untuk menaikkan harga), karena hal ini akan merugikan masyarakat.
5. Bersikap Santun dan Rendah Hati
a. Tidak Kasar dalam Menjual
Sunnah Nabi mengajarkan kelembutan dalam bertransaksi. Rasulullah ﷺ bersabda: “Allah merahmati seseorang yang mudah ketika menjual, mudah ketika membeli, dan mudah ketika menagih hutang.”
b. Memberi Ruang Tawaran
Membuka kesempatan tawar-menawar dengan ramah adalah bentuk akhlak mulia yang menumbuhkan rasa nyaman bagi pembeli.
Sunnah Nabi ketika masuk pasar bukan hanya sekadar doa, tetapi juga mencakup sikap, etika, dan prinsip dalam berdagang. Dengan menerapkannya, seorang Muslim tidak hanya mendapatkan keuntungan dunia, tetapi juga pahala akhirat. Pasar bukan hanya tempat mencari nafkah, melainkan juga sarana menebar keberkahan dan kebaikan.