Sunnah Masuk dan Keluar Rumah yang Sering Dilupakan

06 May 2025

Islam adalah agama yang menyentuh seluruh aspek kehidupan, bahkan hal-hal yang tampak sederhana seperti masuk dan keluar rumah. Di balik aktivitas harian ini, terdapat sunnah-sunnah Rasulullah SAW yang penuh makna, namun sering terlupakan di tengah rutinitas. Padahal, jika dijalankan dengan niat dan kesadaran, sunnah-sunnah ini bisa menjadi sumber pahala dan perlindungan dari berbagai keburukan.

Sunnah Saat Masuk Rumah

Ketika seorang Muslim akan memasuki rumah, Islam mengajarkan beberapa adab dan sunnah yang menunjukkan kehormatan terhadap tempat tinggal serta anggota keluarga di dalamnya.

Yang pertama adalah mengucapkan salam. Allah SWT berfirman: “Maka apabila kamu memasuki rumah-rumah, hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya) yang berarti memberi salam kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberkahi lagi baik.” (QS. An-Nur: 61)

Memberi salam bukan hanya etika sosial, melainkan juga doa keselamatan dan keberkahan bagi seluruh isi rumah. Bahkan jika rumah itu sedang kosong, tetap disunnahkan mengucapkan salam. Ini adalah bentuk dzikir dan pengingat bahwa rumah adalah tempat yang perlu dijaga suasananya dari hal-hal negatif.

Sunnah lainnya adalah mengingat Allah ketika membuka pintu. Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang masuk ke dalam rumahnya lalu berdzikir kepada Allah ketika masuk dan ketika makan, maka setan berkata: ‘Tidak ada tempat bermalam dan tidak ada makanan bagi kalian (wahai para setan)." (HR. Muslim). Dzikir tersebut bisa berupa membaca basmalah, atau kalimat-kalimat dzikir seperti “Bismillahi walajna, wa bismillahi kharajna, wa ‘alallahi rabbina tawakkalna.” Jangan pula lupakan masuk dengan kaki kanan. Ini bagian dari sunnah Rasulullah SAW dalam memulai segala sesuatu yang baik. Memulai dengan kaki kanan menjadi simbol dimulainya aktivitas dalam kebaikan dan keberkahan.

Sunnah Saat Keluar Rumah

Keluar rumah juga bukan perkara sepele dalam Islam. Rasulullah SAW mengajarkan agar sebelum meninggalkan rumah, seorang Muslim mengucapkan doa: “Bismillahi, tawakkaltu ‘alallah, la haula wa la quwwata illa billah.”

Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah. (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi). Doa ini memiliki makna yang dalam. Ia menunjukkan ketundukan kita pada kehendak Allah dan penyerahan total terhadap apa yang akan terjadi di luar rumah. Siapa pun yang membaca doa ini, sebagaimana disebutkan dalam hadis, akan dijaga dari godaan setan, dicukupi urusannya, dan diberi petunjuk.

Selain doa, keluar dengan kaki kiri lebih dahulu juga merupakan bagian dari sunnah. Ini menunjukkan bahwa kita sedang meninggalkan area yang aman menuju dunia luar yang penuh tantangan. Maka, kita perlu memulai dengan sikap rendah hati dan penuh kehati-hatian.

Satu lagi sunnah yang sering terlupakan adalah berpamitan atau memberi salam kepada keluarga di rumah. Meski tampak kecil, hal ini menjaga kasih sayang dan komunikasi antaranggota keluarga. Saling mendoakan sebelum berpisah, walau sebentar, adalah salah satu cara menanamkan cinta dan keharmonisan dalam rumah tangga.

Menjadikan Rumah Penuh Keberkahan

Rumah bukan hanya tempat beristirahat, tapi juga pusat kehidupan, tempat menumbuhkan iman, ilmu, dan cinta. Ketika sunnah-sunnah kecil seperti masuk dan keluar rumah dijaga, kita sedang membangun lingkungan yang diliputi rahmat Allah. Sunnah-sunnah ini mungkin sederhana, namun menjadi pembeda antara kehidupan yang sekadar rutinitas dan kehidupan yang penuh makna. Menghidupkan sunnah dalam hal sekecil ini juga mendidik hati agar senantiasa terhubung dengan Allah dalam setiap langkah.