Perjalanan Isra Miraj Sebagai Penyemangat

11 Mar 2019

Pada dasarnya Isra Miraj adalah dua peristiwa yang berbeda namun dilakukan dalam satu malam maka keduanya sering disebutkan menjadi satu. Secara bahasa Isra berasal dari kata ‘sara’ yang memiliki arti perjalanan dimalam hari. Namun adapun secara istilah Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW bersama dengan malaikat Jibril dan kendaraan Burraq dari Masjidil Haram di Makkah menujuh ke Masjidil Al-Aqsa di Syam, peristiwa ini diabadikan oleh Allah di Alquran surat Al-Isra ayat 1 yakni memiliki arti:

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa” QS. Al-Isra 1.


Sedangkan Miraj sendiri dalam bahasa arab artinya semacam alat yang digunakan untuk naik. Secara istilah Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsa menujuh langit ketujuh yakni Sidratul Muntaha. Perjalanan Miraj memiliki tujuan untuk bertemu langsung dengan Allah SWT dan menerima perintah melakukan shalat lima waktu sehari semalam.

Peristiwa Isra dan Miraj merupakan perjalanan yang diberkahi oleh Allah dan menunjukkan betapah agungnya kekuasaan-Nya. Bagaimana seorang hamba bersamaan dengan ruh dan tubuhnya menempuh jarak yang begitu cepat dan sangat jauh, dan Allah memberikan keistimewaan untuk Nabi Muhammad agar bisa melihat keindahan sekeliling saat dilewati menggunakan Burraq yang bergerak begitu cepat.

Disaat menunggangi Burraq, Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril banyak sekali melihat bukti-bukti kekuasaan Allah SWT, yakni tentan bagaimana balasan-balasan bagi orang yang melanggar larangan Allah seperti berikut ini:

1. Rasulullah menyaksikan dengan sekelompok orang yang sedang bersosok tanam dan seketika dapat dipetik (dituai) hasilnya. Lalu Nabi Muhammad SAW pun merasa heran dan bertanya langsung dengan Malaikat Jibril, dan Malaikat Jibril pun menjawab : “Mereka adalah ibarat umat yang gemar menginfaqkan harta bendanya hanya untuk Allah SWT semata, menginsyaratkan keagungan Allah dan beramal Sholih.”

2.  Dalam perjalanan Isra dan Miraj, beliau juga melihat orang-orang sedang memakan kayu-kayu penuh duri serta batu yang membara dari neraka jahannam. Lalu Rasulullah pun bertanya lagi ke Jibril, dan Jibril pun menjawabnya: “Mereka adalah perumpamaan orang-orang yang tidak mau mengeluarkan infaq dan zakatnya, jelas mereka adalah orang-orang yang menyiksa diri sendiri”.

Nah begitulah sedikit cerita bagaimana perjalanan Isra dan Miraj Nabi Muhammad yang setiap tahunnya dirayakan dengan suka cita oleh umat Islaam di seluruh dunia. Semoga semangat Nabi Muhammad SAW dalam berdakwa mampu memberikan kita motivasi agar lebih percaya diri dan bersemangat dalam melakukan segala hal dan melalui segala cobaan.