Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Remaja dalam Perspektif Pendidikan Islam

20 Oct 2023

Saat ini berbagai macam fenomena mengenai kesehatan mental masih ramai diperbincangkan. Tentu saja dalam dalam kehidupan sehari-hari, akan banyak permasalahan yang berbeda yang akan muncul. Dalam menghadapai munculnya permasalahan, para ahli berusaha mencari solusi untuk menghindari dari berbagai tekanan. Gangguan kesehatan mental dapat dialami oleh siapa saja tidak terkecuali dengan mahasiswa, terutama mahasiswa yang hidup pada lingkungan tidak mendukung. Agama menjadi bekal bagi manusia dalam menghadapi dan mengatasi berbagai keinginan dan dorongan yang muncul.

Istilah "kesehatan mental" berasal dari konsep mental hygiene, dimana kata "mental" berasal dari bahasa Yunani yang pengertiannya sama dengan psyche dalam bahasa latin yaitu psikis, jiwa atau kejiwaan. Oleh karen itu konsep mental hygiene dapat diartikan sebagai kesehatan mental. Terdapat beberap istilah lain yang sering digunakan dalam mereprsentasikan kesehatan mental, yaitu paychological medicine, nervous health, atau mental health.

Kesehatan mental adalah keadaan psikologis seseorang yang ditandai dengan kemampuan mengelola pikiran dan emosi, mengembangkan potensi diri, berinteraksi secara konstruktif dengan orang lain , bekerja atau belajar secara efektif dan produktif, serta berkontribusi terhadap kesejahteraan bersama. Sedangkan dalam perspektif psikologi positif, kesehatan mental berarti sebagai mampunya seorang individu untuk menikmati hidup, melakukan berbagai aktivitas secara seimbang, dan berupaya mencapai kemampuan resiliensi psikologis. Pada tahun 1948, World Federation for Mental Health dalam konverensinya di London menyatakan bahwa kesehatan mental adalah suatu kondisi yang optimal pada aspek intelektual yang sudah siap untuk digunakan, dan aspek emosional yang cukup mantap dan stabil, sehingga pelaku tidak mudah tergoncang olah situasi yang sering berubah di lingkungannya, tidak sekedar bebas atau tidak adanya gangguan kejiwaan namun sepanjang tidak mengganggu lingkungannya.

Seseorang dikatakan memiliki mental yang sehat jika mampu merasakan kebahagiaan dalam hidupnya, senantiasa merasa bahwa dirinya berguna, berharga, dan mampu mengoptimalkan seluruh potensi dan bakat yang dimiliki sehingga dapat membawa kebahagiaan secara personal maupun kepada orang lain di sekitarnya. Selain itu seseorang yang mentalnya sehat dapat menyesuaikan diri mereka dalam setiap kondisi yang sedang dihadapi, terhindar dari berbagai kegelisahan dan gangguan mental serta moralnya tetap terjaga dengan baik.

Sebaliknya, individu yang mentalnya kurang sehat menurut Zakiah Daradjat akan memiliki gejala-gejala tertentu, seperti perasaan merasa terganggu, tidak tentram, merasa gelisah namun tidak tahu apa yang tengah digelisahkan, serta tidak tahu cara mengatasinya (anxiety). Dalam bidang pikiran seseorang menjadi pelupa, sering membolos, dan sulit berkonsentrasi dalam pembelajaran. Pada orang dewasa akibat dari gangguan mental pada pikirannya adalah merasa kurang mampu melanjutkan sesuatu rencana yang telah direncanakannya dengan matang, mudah terpengaruh, menjadi pemalas, apatis dan sebagainya. Kurangnya kesehatan mental juga dapat berakibat pada kelakuan dimana terjadinya kenakalan, keras kepala, sering berbohong, tidak amanat, mencuri, penganiayaan, membunuh, merampok dan sebagainya yang dapat menyebabkan menimbulkan kerugian orang lain. Hal ini juga berakibat pada kesehatan seseorang dimana seseorang akan mudah mengalami psycho-somatic yaitu terganggunya jasmani karena disebabkan jiwa yang tidak tentram. Adapun gejala dari penyakit ini adalah kepala terasa sakit, merasa lemas, letih, sering masuk angina, tekanan darah tinggi atau rendah, jentung, sesak nafas, kejang, dan lain sebagainya, yang mana penyakit-penyakit jasmani di atas sama sekali tidak memiliki sebab fisik. Banyaknya gejala yang muncul pada manusia yang kesehatannya mentalnya terganggu akan muncul sikap agresif berlebihan bahkan sampai bunuh diri yaitu implikasi dari derasnya problematika hidup.

Berbagai macam akibat buruk yang muncul dari kurangnya kesehatan mental seseorang, maka perlu tindakan khusus untuk menghindari akibat buruk dari kurangnya kesehatan mental. Kesehatan mental dapat tegakkan dengan penanaman nilai pendidikan Islam sejak dini. Pendidikan Islam merupakan sebagai usaha sadar yang dilakukan oleh seorang muslim yang taat dan bertakwa dalam mengarahkan, membimbing pertumbuhan serta perkembangan fitrah (kemampuan dasar) peserta didik melalui ajaran Islam ke arah titik pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal. Selain itu pendidikan Islam sebagai upaya membina peserta didik dalam memahami ajaran Islam secara menyeluruh.

Beberapa hal yang bisa diperhatikan dan diterapkan dalam menjaga kesehatan mental remaja melalui pendidikan Islam sebagai berikut :

1.Menanamkan nilai-nilai keimanan kepada peserta didik agar sadar akan hakikatnya sebagai ciptaan Allah. Menjaga kesehatan mental remaja melalui pendidikan Islam dapat dimulai dengan mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai keimanan kepada Allah. Dengan menanamkan nilai-nilai keimanan tersebut dapat membawa implikasi kejelasan dalam cara hidup remaja. Dengan tingkat keimanan yang tinggi kepada Allah, manusia akan merasa bergantung kepada Allah karena sadar bahwa dirinya hanyalah hamba dan makhluk yang lemah. Dengan demikian, berkat kedekatan tersebut, masyarakat akan merasa damai dan tenteram. Kedamaian dan ketenangan ini akan mengantarkan manusia pada mental yang sehat. Hakikat ketenangan pikiran terletak pada derajat kedekatan seseorang dengan Tuhan dan derajat ibadah yang dilakukannya. Konsep ini akan memberikan kemampuan dalam mengatasi permasalahan hidup (gangguan jiwa).

2.Menanamkan kesadaran untuk senantiasa selalu melaksanakan ibadah. Pendidikan Islam di lembaga pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam memajukan dan meningkatkan kesehatan mental peserta didik. Melalui mata pelajaran pendidikan Islam, siswa dapat dilatih untuk beribadah secara langsung melalui praktik. Amalan ibadah inilah yang akan mendekatkan mereka kepada Allah. Oleh karena itu, semakin banyak orang beribadah, maka semakin dalam keimanan mereka kepada Allah, yang berimplikasi besar karena jiwa mereka akan semakin dekat dengan Allah. Beberapa ibadah yang dapat menjaga kesehatan mental seseorang adalah shalat berjamaah, berdzikir, membaca Al-Qur'an, mengikuti kajian Islam termasuk ibadah yang dilakukan melalui kegiatan muamalat atau sosial. Dengan melaksanakan ibadah keislaman tersebut, mampu meningkatkan kesehatan mental anak dan remaja, khususnya membentuk kecerdasan sosial dengan lingkungan mereka.

3.Menanamkan sikap syukur kepada peserta didik. Orang yang mengalami perasaan bersyukur merupakan faktor pelindung bagi kesehatan mental, karena rasa syukur sangat terkait dengan berkurangnya perasaan ragu dan ragu pada diri sendiri. Rasa syukur juga cenderung menunjukkan bahwa seseorang menunjukkan kebaikan, pengertian, dukungan, dan kasih sayang terhadap dirinya sendiri ketika mengalami kekecewaan dan kegagalan dalam hidup. Menanamkan sikap syukur pada diri siswa akan bermanfaat dalam meningkatkan pengendalian diri dalam lingkungan sosial, pengembangan diri, tujuan hidup dan penerimaan diri yang baik sehingga mempengaruhi tingkat kesehatan mental setiap siswa.

4.Menanamkan sikap belajar yang positif. Sikap belajar positif dapat direalisasikan dengan menghadapai semua tugas dalam pembelajaran dengan rasa ringan dan sehat. Sebaliknya sikap negatif dalam pembelajaran cenderung malas dan berat ketika melakukan tugas-tugas pada proses pembelajaran. Sikap belajar yang positif akan membawa pengaruh baik bagi kesehatan mental seseorang.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Kesehatan mental adalah keadaan psikologis seseorang yang ditandai dengan kemampuan mengelola pikiran dan emosi, mengembangkan potensi diri, berinteraksi secara konstruktif dengan orang lain , bekerja atau belajar secara efektif dan produktif, serta berkontribusi terhadap kesejahteraan bersama. Kesehatan mental dapat diperhatikan dan diterapakan melalui pendidikan Islam seperti penanaman nilai keimanan, penanaman kesadaran dalam pelaksanaan ibadah, penanaman rasa syukur, dan penanaman belajar secara positif. Pentingnya menjaga kesehatan mental bagi seorang remaja agar masa depannya lebih tertata dan tidak terjadi hal buruk dari kurangnya kesehatan mental.