Pakai Sarung, Pelestarian Budaya Sekaligus PenghormataPakai Sarung, Pelestarian Budaya Sekaligus Penghormatan Terhadap Pejuang dari Kalangan Santri

27 Oct 2020

Sarung sudah menjadi identitas dan bagian dari budaya Indonesia, serta sangat dekat dengan kehidupan pesantren.

Bahkan bisa dikatakan sarung juga menjadi identitas para santri. Makanya, saat peringatan Hari Santri, pada 22 Oktober, Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jember masuk ke kantor menggunakan sarung dan songkok.

“Pakai sarung ini membuat saya membayangkan perjuangan KH Hasyim Asy’ari,” kata Musyaffa Arfa, salah satu PNS Pemkab Jember di lingkungan Kantor Pemkab Jember, Kamis (22/10/2020), seperti dilaporkan Kompas.com.

Pria yang akrab disapa Syafa itu mengaku tidak risih dengan kebijakan mewajibkan ASN menggunakan sarung sehari.

“Ini untuk memperingati jasa para ulama dan santri mengusir penjajah,” tambah dia.

Ketika hari ini semua ASN menggunakan sarung, Syafa merasakan suasana berbeda di banding hari biasa.

Dia merasakan ada nilai sejarah yang bisa direnungkan dan dipelajari untuk diambil hikmahnya.

“Saya merasa mereka yang berani berjihad melawan penjajah, masak kita tidak menghormati para syuhada itu,” tutur dia.

Sementara itu, Plt Bupati Jember KH Abdul Muqit Arief mengatakan, perayaan Hari Santri di Pemkab Jember tahun ini dilakukan secara sederhana.

Seluruh ASN di Pemkab Jember hingga tingkat kecamatan diminta untuk memakai sarung dan songkok.

Hal itu dilakukan sebagai wujud penghormatan kepada para pejuang dari kalangan santri dan ulama.

Terlepas daripada itu, Behaestex, sebagai produsen produk Sarung BHS dan Sarung Atlas, turut menjaga nilai dan makna sarung bagi santri yang ikut berperan mengenalkan identitas dan pelestarian nilai budaya Indonesia.

Oleh karenanya, Behaestex terus berusaha menghadirkan produk kualitas premium, yakni Atlas Super Premium .

"Produk Sarung Atlas Super Premium hadir dengan kualitas premium yang merupakan perpaduan seni dan teknologi, terinspirasi dari motif-motif perpaduan kekayaan etnik Indonesia, serta teknologi yang modern," tutur Haikal Bahasuan selaku Direktur Marketing Behaestex.

Keunggulan sarung tersebut terletak pada perpaduan warna yang tepat serta tahan lama. Selain itu, tenunannya rapat, halus, dan sempurna sehingga nyaman saat dikenakan dalam beraktivitas.

Diketahui produk Sarung Atlas sudah dipasarkan ke beberapa negara di Asia Tenggara antara lain Malaysia, Thailand, Myanmar, Singapura dan Brunei Darussalam.

Selain itu Atlas juga memasarkan produknya ke berbagai negara di Afrika Barat, Afrika Selatan dan Timur Tengah seperti Yaman, Djibouti, Oman, Sudan, Saudi Arabiah, Uni Emirate Arab, Somalia dan Tanzania.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pakai Sarung, Pelestarian Budaya Sekaligus Penghormatan Terhadap Pejuang dari Kalangan Santri, https://www.tribunnews.com/lifestyle/2020/10/23/pakai-sarung-pelestarian-budaya-sekaligus-penghormatan-terhadap-pejuang-dari-kalangan-santri.

 

Editor: Willem Jonata