Menjaga Lisan Agar Selamat Dunia Akhirat

Lisan adalah anugerah besar dari Allah SWT yang digunakan manusia untuk berkomunikasi, berdakwah, serta menebar kebaikan. Namun, di balik keutamaannya, lisan juga bisa menjadi sumber dosa yang membawa celaka. Banyak perselisihan, kebencian, bahkan kerusakan besar terjadi hanya karena ucapan yang tidak terjaga. Oleh karena itu, Islam menekankan pentingnya menjaga lisan agar seorang Muslim selamat di dunia dan akhirat.
Pentingnya Menjaga Lisan dalam Islam
Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menegaskan bahwa menjaga lisan adalah salah satu ciri orang beriman. Perkataan yang keluar dari mulut seorang Muslim seharusnya menjadi sumber kebaikan, bukan keburukan.
Bentuk Ucapan yang Harus Dijaga
1. Menjauhi Ghibah (Menggunjing)
Menggunjing berarti membicarakan aib orang lain meski benar adanya. Allah menyamakan perbuatan ini dengan memakan bangkai saudaranya sendiri (QS. Al-Hujurat: 12).
2. Menghindari Dusta
Kebohongan adalah dosa besar yang dapat menjerumuskan pelakunya ke dalam kebinasaan. Rasulullah SAW menyebut dusta sebagai jalan menuju kejahatan dan neraka.
3. Tidak Mengucapkan Kata-Kata Kasar
Ucapan yang menyakiti hati orang lain bisa menimbulkan permusuhan. Seorang Muslim seharusnya berbicara dengan lemah lembut, penuh sopan santun.
4. Menjauhi Namimah (Adu Domba)
Menyebarkan fitnah atau memprovokasi orang lain agar berselisih adalah dosa besar yang menghancurkan hubungan persaudaraan.
5. Tidak Berlebih-Lebihan dalam Bicara
Islam mengajarkan kesederhanaan, termasuk dalam berbicara. Terlalu banyak bicara tanpa manfaat sering kali berujung pada kesalahan lisan.
Cara Menjaga Lisan Sehari-hari
1. Membiasakan Diri Berkata Baik
Latih lisan untuk senantiasa mengucapkan kata-kata yang bermanfaat, seperti salam, doa, nasihat, atau kalimat dzikir.
2. Diam Bila Tidak Perlu Berbicara
Diam lebih baik daripada ucapan yang sia-sia atau menyakiti. Diam adalah bentuk menjaga diri dari dosa lisan.
3. Mengingat Konsekuensi Ucapan
Setiap perkataan akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT (QS. Qaf: 18). Kesadaran ini menjadi pengingat agar tidak sembarangan berbicara.
4. Banyak Berdzikir
Mengisi lisan dengan dzikir membuat hati lembut dan terjaga dari perkataan sia-sia. Dengan berdzikir, lisan lebih terbiasa pada kebaikan.
5. Meneladani Rasulullah SAW
Rasulullah adalah teladan terbaik dalam berbicara. Beliau selalu memilih kata yang indah, lembut, dan penuh hikmah.
Manfaat Menjaga Lisan
-
Terhindar dari permusuhan dan kebencian
-
Mendapatkan kepercayaan orang lain
-
Hidup lebih tenang karena tidak menyakiti hati siapa pun
-
Menjadi sebab keselamatan di akhirat karena lisan yang terjaga adalah tanda kesempurnaan iman.
Menjaga lisan adalah bagian penting dari ibadah seorang Muslim. Lisan yang tidak terjaga bisa membawa kehancuran, sedangkan lisan yang dijaga akan menjadi sumber kebaikan, pahala, dan keberkahan. Dengan berkata baik, menghindari ghibah, dusta, serta mengisi lisan dengan dzikir, seorang Muslim dapat meraih keselamatan dunia dan akhirat.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya seorang hamba bisa mengucapkan satu kalimat yang diridhai Allah tanpa ia sadari, lalu Allah mengangkat derajatnya karenanya; dan seorang hamba bisa mengucapkan satu kalimat yang dimurkai Allah tanpa ia sadari, lalu ia terjerumus karenanya ke dalam neraka." (HR. Bukhari dan Muslim).