Menjaga Kebersihan Sebagai Bagian dari Iman

Kebersihan merupakan salah satu aspek penting dalam ajaran Islam. Bahkan, Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa “kebersihan adalah sebagian dari iman.” Hal ini menunjukkan betapa Islam menempatkan kebersihan bukan sekadar persoalan fisik atau kesehatan, tetapi juga berkaitan erat dengan spiritualitas seorang Muslim. Menjaga kebersihan berarti menjaga kehormatan diri, lingkungan, sekaligus wujud ketaatan kepada Allah.
1. Landasan Kebersihan dalam Ajaran Islam
Islam sangat menekankan kebersihan, baik lahir maupun batin. Allah ﷻ berfirman:
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222).
Ayat ini menegaskan bahwa Allah mencintai hamba-Nya yang menjaga kesucian diri. Kesucian mencakup kebersihan badan, pakaian, tempat tinggal, hingga kebersihan hati dari sifat-sifat buruk.
2. Kebersihan Sebagai Bagian dari Iman
Hadis Rasulullah ﷺ menyatakan: “At-thahuru syathrul iman” (Kebersihan adalah sebagian dari iman). (HR. Muslim).
Artinya, kebersihan bukan hanya urusan duniawi, tetapi memiliki nilai ibadah. Seorang Muslim yang menjaga kebersihan berarti telah mengamalkan sebagian dari keimanan, sebab iman bukan hanya diyakini dalam hati, tetapi juga diwujudkan dalam perilaku nyata.
3. Kebersihan Diri dan Ibadah
Islam mensyaratkan kebersihan sebagai bagian penting dari ibadah. Contohnya:
Wudhu dan mandi junub menjadi syarat sah shalat.
Kesucian pakaian dan tempat shalat harus terjaga.
Kebersihan mulut dianjurkan dengan bersiwak sebelum shalat.
Semua ini menunjukkan bahwa ibadah tidak sempurna tanpa kebersihan.
4. Kebersihan Lingkungan sebagai Cermin Keimanan
Rasulullah ﷺ sangat menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Beliau bersabda:
“Iman memiliki lebih dari enam puluh cabang, yang paling utama adalah ucapan ‘La ilaha illallah’, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan.” (HR. Muslim).
Hadis ini mengajarkan bahwa sekecil apapun usaha menjaga kebersihan, seperti membuang sampah pada tempatnya atau menyingkirkan duri dari jalan, memiliki nilai iman.
5. Kebersihan Hati: Inti dari Kebersihan Sejati
Selain kebersihan fisik, Islam juga menekankan pentingnya kebersihan hati. Hati yang bersih dari sifat iri, dengki, sombong, dan riya’ akan menjadikan seorang Muslim lebih dekat kepada Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuhnya; dan jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim).
6. Manfaat Menjaga Kebersihan dalam Kehidupan
Menjaga kebersihan membawa banyak manfaat, di antaranya:
Kesehatan jasmani: terhindar dari penyakit dan infeksi.
Ketenangan jiwa: hati menjadi lebih nyaman dengan lingkungan yang bersih.
Kenyamanan sosial: hubungan antar sesama lebih harmonis dalam lingkungan yang rapi.
Pahala dari Allah: setiap upaya menjaga kebersihan dihitung sebagai amal shalih.
Menjaga kebersihan bukanlah perkara kecil dalam Islam, melainkan bagian dari iman yang wajib diperhatikan oleh setiap Muslim. Kebersihan mencakup diri, ibadah, lingkungan, hingga hati. Dengan hidup bersih, seorang Muslim tidak hanya mendapatkan kesehatan jasmani, tetapi juga ketenangan rohani serta ridha Allah.