Menebar Salam Sebagai Identitas Muslim

09 Oct 2025

Dalam ajaran Islam, salam bukan sekadar sapaan formal, melainkan bentuk doa dan ungkapan kasih sayang antar sesama muslim. Kalimat salam “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” bermakna “Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah Allah tercurah atas kalian.” Ucapan ini membawa makna mendalam bahwa seorang muslim tidak hanya sekadar menyapa, tetapi juga mendoakan kebaikan bagi saudaranya.

Menebar salam menjadi simbol dari akhlak yang baik dan mencerminkan sifat rahmah—kasih sayang—yang menjadi pondasi dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Tuntunan Rasulullah dalam Menyebarkan Salam

Rasulullah ﷺ sangat menekankan pentingnya menebar salam. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda:
“Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian lakukan, kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa salam memiliki peran besar dalam mempererat ukhuwah (persaudaraan) dan membangun cinta kasih di tengah umat. Bahkan, menebar salam dianjurkan bukan hanya kepada orang yang dikenal, tetapi juga kepada orang yang belum dikenal.

3. Menebar Salam dalam Kehidupan Sehari-hari

Menebar salam bisa dilakukan dalam berbagai aktivitas harian. Saat bertemu saudara seiman, masuk ke dalam rumah, memasuki masjid, atau dalam interaksi sosial lainnya, salam menjadi pembuka yang menenangkan hati. Di era digital saat ini, salam pun bisa disebarkan melalui pesan singkat, media sosial, atau komunikasi online, dengan tetap menjaga keikhlasan niatnya.

Salam juga menciptakan suasana harmonis dalam keluarga, lingkungan kerja, dan masyarakat luas. Seseorang yang terbiasa mengucap salam akan lebih mudah membangun keakraban dan kedamaian.

4. Salam sebagai Identitas Muslim

Salam bukan sekadar budaya, tetapi identitas seorang muslim. Dengan menebar salam, seorang muslim menampakkan keislamannya secara lembut dan penuh makna. Salam menjadi tanda bahwa kita membawa pesan damai, bukan permusuhan. Ini sangat penting di tengah kehidupan sosial yang beragam, karena salam menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang cinta perdamaian.

Menjadikan salam sebagai kebiasaan akan membentuk karakter yang ramah, rendah hati, dan peduli pada sesama.

5. Penutup: Mulailah dari Hal Sederhana

Menebar salam mungkin terlihat kecil, tetapi dampaknya sangat besar bagi terciptanya lingkungan yang damai dan penuh kasih sayang. Dari salam, tumbuh keakraban. Dari keakraban, lahir ukhuwah yang kokoh. Dari ukhuwah, lahirlah kekuatan umat.

Mulailah kebiasaan baik ini dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Jadikan salam sebagai pembuka setiap pertemuan dan penebar kedamaian di setiap langkah.