Kepemilikan Allah: Rahmat dan Pengampunan yang Tak Terbatas

28 Dec 2023

Dalam kitab suci Al-Quran, ayat 3:129 menyampaikan pesan penting tentang hak kepemilikan mutlak Allah terhadap segala sesuatu di langit dan di bumi. Ayat tersebut menyiratkan kekuasaan Allah dalam memberikan ampunan dan hukuman, mencerminkan sifat-Nya yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Ayat ini menyoroti kedaulatan penuh Allah atas segala yang ada di alam semesta ini. Langit dan bumi, dengan segala isinya, adalah ciptaan-Nya, dan sebagai pencipta, Allah memiliki hak penuh terhadap semua yang Dia ciptakan. Ini mencakup kehidupan, keberadaan, dan nasib setiap makhluk di dunia ini.

Dalam konteks ini, Allah menegaskan bahwa Dia adalah Sang Pemilik yang Maha Kuasa, dan keputusan-Nya tidak terbatas oleh batasan manusia. Manusia, sebagai hamba-Nya, diingatkan untuk menyadari bahwa kehidupan ini adalah ujian, dan segala sesuatu yang kita miliki dan alami hanyalah titipan dari-Nya.

Penting untuk mencermati dua atribut Allah yang ditekankan dalam ayat ini: Rahman (Maha Pengampun) dan Rahim (Maha Penyayang). Allah dengan penuh kasih sayang memberikan ampunan kepada siapa pun yang Dia kehendaki. Ini adalah anugerah luar biasa yang menunjukkan sifat-Nya yang murah hati dan kebijaksanaan-Nya dalam memberikan kesempatan kepada hamba-Nya untuk bertaubat dan memperbaiki diri.

Namun, demikian juga, ayat ini mencerminkan sisi keadilan Allah. Allah memberikan hukuman kepada siapa pun yang Dia kehendaki, dan ini sejalan dengan ketetapan-Nya yang adil. Hukuman itu bukanlah tanda keengganan-Nya untuk memberi ampunan, tetapi merupakan akibat dari perbuatan manusia yang menyimpang dari ketentuan-Nya.

Dalam konsep Islam, ampunan Allah tidak datang dengan sendirinya; itu harus diperoleh melalui taubat yang tulus dan kesungguhan untuk memperbaiki diri. Ketaatan kepada perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya adalah jalan menuju ampunan-Nya. Oleh karena itu, ayat ini juga menjadi panggilan kepada umat manusia untuk selalu mencari rahmat dan ampunan Allah dengan menjalani kehidupan yang sesuai dengan petunjuk-Nya.

Dalam kekuasaan dan penguasaan mutlak-Nya, Allah memberikan kebebasan bagi hamba-Nya untuk memilih jalan hidupnya. Namun, dengan kebebasan itu juga datang tanggung jawab untuk hidup sesuai dengan petunjuk-Nya. Kesadaran akan hak kepemilikan Allah atas segala sesuatu di langit dan bumi seharusnya menjadi dasar bagi setiap tindakan dan keputusan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan memahami dan merenungkan ayat ini, umat Islam diingatkan tentang pentingnya ketaatan, taubat, dan ketakwaan sebagai bentuk penghormatan terhadap Sang Pemilik yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Kepemilikan Allah yang mencakup langit dan bumi seharusnya menjadi sumber kebijaksanaan dan kerendahan hati dalam menghadapi kehidupan ini.