Jangan Takut Hijrah di Usia Muda

Banyak anak muda ingin berubah, ingin lebih dekat kepada Allah, ingin meninggalkan kebiasaan buruk dan memilih jalan kebaikan. Tapi sering kali niat itu kandas karena satu hal: takut. Takut kehilangan teman, takut dicibir, takut dianggap sok alim, bahkan takut gagal istiqamah.
Padahal, hijrah di usia muda adalah pilihan terbaik yang bisa dilakukan seorang muslim. Saat fisik masih kuat, semangat masih membara, dan waktu masih panjang—itulah saat emas untuk membangun kehidupan yang bermakna, bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat.
Apa Itu Hijrah?
Secara bahasa, hijrah berarti berpindah atau meninggalkan. Dalam konteks Islam, hijrah bukan hanya berpindah tempat, tapi berpindah dari keburukan menuju kebaikan, dari maksiat menuju taat, dari kelalaian menuju kesadaran kepada Allah ﷻ.
Hijrah bukan hanya perubahan gaya berpakaian, tapi perubahan arah hidup. Ia adalah titik balik menuju kedekatan dengan Rabb.
Kenapa Harus Hijrah di Usia Muda?
1. Masa Muda Adalah Masa Terbaik untuk Beramal
Rasulullah ﷺ bersabda tentang tujuh golongan yang akan mendapat naungan di hari kiamat, salah satunya adalah:
“Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah.”
(HR. Bukhari & Muslim)
Beribadah sejak muda nilainya jauh lebih besar karena dilakukan saat godaan dunia sedang tinggi-tingginya.
2. Waktu Belum Terlambat
Banyak orang menunggu tua untuk berubah. Padahal, tak ada jaminan usia. Kematian bisa datang kapan saja. Justru hijrah di usia muda memberi kesempatan lebih panjang untuk memperbaiki diri dan mengumpulkan amal.
3. Menjadi Generasi Perubahan
Pemuda adalah kekuatan umat. Mereka yang hijrah bisa menjadi contoh, pemimpin, dan penggerak perubahan positif di lingkungan sekitar.
Tantangan Hijrah di Usia Muda
1. Takut Dicemooh Teman
Lingkungan pergaulan bisa jadi penghalang terbesar. Tapi ingat, teman sejati tidak akan menghalangi kebaikanmu. Berani hijrah berarti berani memilih teman yang mendekatkan kepada Allah.
2. Takut Tidak Istiqamah
Hijrah adalah awal, istiqamah adalah perjuangan. Jangan takut jatuh, karena setiap orang berproses. Yang penting terus bangkit dan perbaiki diri.
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata: 'Tuhan kami adalah Allah,' kemudian mereka istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.”
(QS. Al-Ahqaf: 13)
3. Takut Kehilangan Dunia
Sebagian merasa hijrah berarti kehilangan kesenangan dunia. Padahal, Islam tidak melarang bahagia, asal sesuai syariat. Bahkan Allah gantikan yang hilang dengan yang lebih baik—teman yang shalih, rezeki yang halal, dan hati yang tenang.
Tips Hijrah yang Kuat dan Konsisten
1. Perkuat Niat
Niat adalah fondasi. Luruskan niat bahwa hijrah ini untuk mencari ridha Allah, bukan karena tren, teman, atau pasangan.
2. Dekat dengan Lingkungan yang Baik
Gabung dengan komunitas, kajian, atau teman-teman yang juga sedang berhijrah. Lingkungan yang baik adalah penyelamat dalam proses perubahan.
3. Perbanyak Ilmu
Ilmu akan menguatkan iman. Mulailah dari yang sederhana—mengenal Allah, memahami shalat, membaca Al-Qur’an, atau belajar akhlak Nabi ﷺ.
4. Jangan Takut Jatuh
Hijrah bukan berarti langsung sempurna. Jika tergelincir, jangan kembali ke masa lalu. Ambil pelajaran dan lanjutkan jalan hijrah.
Inspirasi dari Hijrah Para Sahabat Muda
- Ali bin Abi Thalib berhijrah dalam usia belia dan menjadi pembela Rasulullah.
- Mush’ab bin Umair rela meninggalkan kemewahan dunia untuk menyebarkan Islam ke Madinah.
- Usamah bin Zaid diangkat menjadi pemimpin pasukan Islam di usia sangat muda.
Mereka membuktikan bahwa hijrah di usia muda adalah kekuatan besar, bukan kelemahan.
Hijrah adalah langkah berani yang butuh tekad, bukan usia. Jangan tunggu tua untuk berubah. Jangan tunggu nyaman untuk taat. Karena sebaik-baik waktu untuk hijrah adalah sekarang, dan sebaik-baik bekal hidup adalah taqwa.
“Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak...”
(QS. An-Nisa: 100)
Jangan takut hijrah. Takutlah jika tidak pernah berubah.
Karena hidup bukan tentang menjadi sempurna, tapi tentang menjadi lebih baik setiap hari.