Cara Menanamkan Akhlak Mulia pada Anak

03 Sep 2025

Anak adalah amanah sekaligus anugerah besar dari Allah SWT. Mereka lahir dalam keadaan fitrah, bersih dan suci, sehingga orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk membentuk akhlak dan karakter mereka. Menanamkan akhlak mulia sejak dini sangat penting, karena akhlak adalah fondasi utama dalam kehidupan seorang muslim. Tanpa akhlak, ilmu dan kekayaan tidak ada artinya. Rasulullah ﷺ pun diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.

1. Pentingnya Menanamkan Akhlak Mulia pada Anak

a. Akhlak sebagai Cermin Keimanan

Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi).

b. Akhlak sebagai Bekal Kehidupan

Anak yang berakhlak mulia akan tumbuh menjadi pribadi yang dihormati, disayangi, dan bermanfaat bagi lingkungannya.

c. Menghindarkan dari Perilaku Menyimpang

Pendidikan akhlak sejak dini akan menjadi benteng bagi anak dari pergaulan buruk dan pengaruh negatif.

2. Peran Orang Tua dalam Pendidikan Akhlak

a. Orang Tua sebagai Teladan

Anak meniru apa yang dilihatnya. Jika orang tua berkata lembut, jujur, dan santun, anak pun akan terbiasa demikian.

b. Konsistensi dalam Didikan

Orang tua harus konsisten dalam memberikan aturan, nasihat, dan contoh perilaku agar anak tidak bingung.

c. Lingkungan Keluarga yang Islami

Rumah yang penuh doa, dzikir, dan suasana islami akan membentuk kepribadian anak sejak kecil.

3. Cara Menanamkan Akhlak Mulia pada Anak

a. Mengajarkan dengan Teladan Nyata

Lebih baik memberi contoh langsung daripada hanya menyuruh. Misalnya, orang tua membiasakan mengucapkan salam, anak pun akan menirunya.

b. Membiasakan Adab Sehari-Hari

Ajarkan anak untuk:

  • Mengucapkan salam ketika masuk rumah.

  • Menghormati orang yang lebih tua.

  • Mengucapkan terima kasih ketika diberi sesuatu.

  • Meminta izin sebelum menggunakan barang orang lain.

c. Menanamkan Nilai Kejujuran

Biasakan anak berkata jujur, sekalipun dalam hal kecil. Hargai kejujuran mereka dan jangan memberikan contoh kebohongan.

d. Mengajarkan Empati dan Kasih Sayang

Ajari anak peduli pada teman, menyayangi adik, atau membantu orang tua, agar mereka terbiasa berempati.

e. Memberikan Pujian dan Penghargaan

Setiap kali anak melakukan hal baik, berikan apresiasi agar ia merasa dihargai dan termotivasi untuk mengulanginya.

f. Mengajarkan dengan Cerita Islami

Cerita para nabi, sahabat, dan tokoh Islam yang berakhlak mulia akan menginspirasi anak.

4. Menghadapi Tantangan dalam Menanamkan Akhlak

a. Pengaruh Lingkungan

Anak sering terpapar pergaulan di luar rumah, termasuk media sosial. Orang tua harus bijak mengawasi tanpa berlebihan.

b. Konsistensi yang Sulit Dijaga

Terkadang orang tua lelah dan tidak konsisten. Karena itu, diperlukan kesabaran dan keteguhan.

c. Faktor Usia dan Karakter Anak

Setiap anak berbeda. Ada yang mudah diarahkan, ada yang perlu pendekatan khusus.

5. Peran Sekolah dan Masyarakat

a. Pendidikan Formal

Sekolah harus menjadi tempat yang mendukung pembentukan akhlak, bukan hanya fokus pada akademik.

b. Lingkungan Sosial

Tetangga, teman, dan masyarakat juga berkontribusi dalam membentuk kepribadian anak.

c. Kegiatan Keagamaan

Mengajak anak terlibat dalam kegiatan masjid, majelis taklim, atau kajian islami akan memperkuat pembiasaan akhlak baik.

 

Menanamkan akhlak mulia pada anak bukanlah proses instan, melainkan perjalanan panjang yang penuh kesabaran dan doa. Peran orang tua sebagai teladan utama sangat menentukan keberhasilan anak dalam berakhlak. Dengan teladan, pembiasaan, serta doa yang tulus, insyaAllah anak-anak kita akan tumbuh menjadi generasi muslim yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.