Berbohong Demi Kebaikan dalam Islam, Benarkah?

09 May 2020
Sumber foto: www.unsplash.com

Berbohong pada dasarnya adalah haram, tetap dalam keadaan tertentu diperbolehkan atau yang kerap disebut sebagai white lies. Kebohongan jenis ini dilakukan untuk mengejar kebaikan yang besar. Acap kali kebohongan ini ditujukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti meledaknya emosi, terputusnya silaturahmi, tindakan mencelakakan lawan bicara, sampai dengan hilangnya nyawa. Untuk bacaan lebih lanjut simak penjelasan di bawah!

Berbohong sendiri dalam Islam dipandang sebagai salah satu sifat kekufuran dan kemunafikan. Di dalam Al-Qur’an surah An-Nahl ayat 105 yang berarti:

Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.”

Rasulullah SAW menggolongkan mereka yang berbohong termasuk dalam orang-orang yang memiliki karakteristik kemunafikan. Rasulullah bersabda, “Empat hal jika semuanya ada pada seseorang ia adalah munafik semurni-murninya munafik. Jika satu di antara empat itu ada pada dirinya maka padanya terdapat satu sifat kemunafikan hingga ia dapat membuangnya; Jika berbicara ia berdusta, jika diberi amanah ia berkhianat, jika berjanji ia melanggar, dan jika membantah ia berbohong.”(HR. Bukhori Muslim)

Dari Ummu Kultsum RA ia berkata : “Saya tidak pernah mendengar Rasulullah SAW memberi kelonggaran berdusta kecuali tiga hal : (1) Orang yang berbicara dengan maksud hendak mendamaikan, (2) Orang yang berbicara bohong dalam peperangan dan (3) Suami yang berbicara dengan istrinya serta istri yang berbicara dengan suaminya (mengharapkan kebaikan dan keselamatan atau keharmonisan rumah tangga)” (HR. Muslim)

Selain penjelasan di atas, berbohong karena mempertahankan keimanan juga diperbolehkan dalamIslam. Contohnya pada cerita Ammar Yassir yang terpaksa mengaku kembali menyembah berhala saat ia disiksa dan selepas melihat ibunya Sumayyah dan bapaknya mati ditikam Abu Jahal karena mempertahankan akidah. Jika maksud untuk melindungi akidah itu tidak ada cara lain selain berbohong, maka berbohong adalah wajib dilakukan.