Ayat Al-Qur'an Tentang Pembagian Waktu Di Langit Dan Bumi
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam mengandung berbagai ajaran dan petunjuk, termasuk di dalamnya konsep tentang waktu dan bagaimana waktu dibagi di langit dan bumi. Pembagian waktu di langit dan bumi sering dikaitkan dengan penciptaan dan tatanan alam semesta yang diatur oleh Allah SWT. Beberapa ayat dalam Al-Qur’an menegaskan bahwa Allah telah menetapkan siklus waktu dan pergerakan benda-benda langit untuk menjadi tanda bagi manusia. Berikut adalah beberapa ayat penting yang membahas tentang pembagian waktu di langit dan bumi.
1. Surah Yunus Ayat 5
Allah berfirman dalam Surah Yunus ayat 5:
“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat orbit) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan ayat-ayat (tanda-tanda kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.” (QS. Yunus: 5)
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah menciptakan matahari dan bulan sebagai tanda perhitungan waktu. Matahari bersinar pada siang hari, sedangkan bulan bercahaya pada malam hari, dan perjalanan bulan mengikuti manzilah atau fase-fase tertentu. Allah telah menciptakan tatanan ini agar manusia dapat menghitung waktu, terutama dalam perhitungan tahun dan kalender. Ini menunjukkan bahwa waktu tidak hanya ditentukan secara sembarangan, tetapi sudah diatur oleh Allah dengan seimbang dan sempurna.
2. Surah Al-Isra Ayat 12
Allah SWT juga menyebutkan dalam Surah Al-Isra ayat 12:
“Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran Kami). Lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari karunia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan (waktu). Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.” (QS. Al-Isra: 12)
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa siang dan malam adalah tanda-tanda kebesaran-Nya. Malam ditandai dengan kegelapan, sementara siang diberi cahaya terang agar manusia dapat beraktivitas dan mencari rezeki. Pembagian antara malam dan siang ini juga merupakan cara manusia untuk mengukur dan mengetahui bilangan waktu serta tahun. Pergantian siang dan malam menjadi salah satu siklus alami yang diciptakan Allah untuk memudahkan kehidupan manusia di bumi.
3. Surah Al-An’am Ayat 96
“(Allah) menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan waktu. Itulah ketetapan Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-An’am: 96)
Ayat ini menegaskan bahwa Allah-lah yang mengatur waktu pagi dan malam. Malam diciptakan sebagai waktu istirahat, sementara pagi menjadi waktu untuk memulai aktivitas. Matahari dan bulan berperan penting dalam perhitungan waktu manusia, baik untuk harian, bulanan, maupun tahunan. Allah menciptakan perhitungan waktu ini dengan hikmah agar manusia dapat menjalankan kehidupannya dengan tertib dan teratur.
4. Surah Ar-Rahman Ayat 5
Allah berfirman:
“Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.” (QS. Ar-Rahman: 5)
Ayat ini menegaskan bahwa pergerakan matahari dan bulan diatur secara pasti sesuai dengan perhitungan yang telah ditetapkan oleh Allah. Matahari dan bulan tidak bergerak sembarangan, tetapi mengikuti aturan dan siklus yang konsisten, yang menjadi dasar bagi perhitungan waktu di bumi.
5. Surah Al-Hajj Ayat 47
Allah juga berfirman dalam Surah Al-Hajj ayat 47:
“Dan mereka meminta kepadamu agar segera menimpakan azab, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS. Al-Hajj: 47)
Ayat ini menggambarkan bahwa waktu di sisi Allah sangat berbeda dengan waktu yang dirasakan oleh manusia. Sehari di sisi Allah setara dengan seribu tahun dalam perhitungan manusia. Hal ini mengingatkan manusia bahwa waktu adalah ciptaan Allah dan waktu di bumi berbeda dengan waktu di alam lain atau di akhirat.
Kesimpulan
Al-Qur'an memberikan panduan yang jelas tentang pembagian waktu di langit dan bumi. Allah SWT telah menciptakan tatanan alam semesta yang memungkinkan manusia untuk menghitung dan memanfaatkan waktu. Matahari dan bulan dijadikan sebagai tanda-tanda yang dapat membantu manusia dalam mengatur aktivitas sehari-hari, beribadah, dan menjalankan kehidupan dengan teratur. Pergantian siang dan malam, fase-fase bulan, dan pergerakan benda langit merupakan bagian dari ciptaan Allah yang mengandung kebijaksanaan besar. Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk menghargai waktu dan memahami bahwa waktu adalah salah satu nikmat dari Allah yang harus digunakan dengan sebaik-baiknya.