Adab Bertamu yang Wajib Diketahui Orang Muslim

23 Apr 2020
Sumber foto: www.pexels.com

Bertamu dan menerima tamu merupakan hal yang pernah dialami oleh seluruh manusia di muka bumi ini. Bertamu merupakan salah satu cara untuk menjalin hubungan baik dengan sesama yang akhirnya mempererat tali silaturahim. Silaturahim adalah hal yang sangat dianjurkan dalam Islam serta memiliki banyak manfaat salah satunya adalah mempererat persaudaraan. Namun, perlu diingat bahwa Islam telah mengatur segala adab yang baik pada setiap aktivitas manusia termasuk aktivitas bertamu. Lantas, bagaimanakah seharusnya adab seorang muslim saat bertamu? Yuk, simak penjelasan di bawah!

Kegiatan bertamu adalah kegiatan yang positif untuk mempererat tali persaudaraan dan harus di dasari oleh niat serta tujuan yang baik pula. Menjaga akhlah saat bertamu telah dicontohkan oleh Rasulullah baik cara bertutur maupun bersikap. Salah satunya yaitu tidak rakus dalam memakan hidangan yang telah disiapkan. Memang, makanan tersebut dihidangkan untuk kita sebagai seorang tamu namun Rasulullah SAW mengajarkan untuk berhenti makan sebelum kenyang dengan tidak mengikuti hawa nafsu meskipun tuan rumah tak terlihat kerepotan dalam menerima kehadiran kita sebagai tamu. Hingga Rasulullah SAW bersabda :

Masa bertamu adalah tiga hari dan sesudah itu sedekah tidak halal bagi si tamu tinggal lebih lama sehingga menyakiti hati tuan rumah.”

Yang dimaksudkan di sini adalah sebagai tamu hendaknya berkunjung dengan memperhatikan waktu dan sikap selama bertamu. Lalu, Allah berfirman dalam surah An-Nur ayat 27 tentang adab bertamu :

Artinya : “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.”

Lalu, Rasulullah juga menambahkan tentang meminta izin untuk bertamu di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, yaitu :

“Apabila seorang bertamu lalu meminta izin (mengetuk pintu atau mengucapkan salam) sampai tiga kali dan tidak ditemui (tidak dibukakan pintu), maka hendaklah dia pulang.”

Adapun adab-adab lainnya yang wajib diketahui oleh muslim dan muslimah saat bertamu, yaitu tidak mengetuk pintu dengan keras atau hendaknya perlahan agar tidak mengagetkan; jika ditanya “Siapa?” maka jawablah dengan nama yang jelas; dan jika diminta untuk pulang hendaklah pulang seperti yang telah diriwayatkan oleh Allah SWT dalam surah Al-Azab ayat 53 :

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar) dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini istri-istrinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.”

 Semoga adab bertamu yang baik menurut Islam tadi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita selalu mendapat ridho dan rahmatNya. Amin.